PELATIHAN TURUNAN ECO ENZYM

Minggu, 11 September 2022 di Gedung Serbaguna

ide

9/11/20223 min read

Minggu, 11 September 2022, Koperasi Kredit Tri Tunggal Tuka didukung Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka bekerja sama dengan PSE Keuskupan Denpasar mengadakan pelatihan lanjutan Turunan Eco Enzyme. Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan Eco Enzyme yang telah dilaksanakan pada bulan November tahun 2021. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program kerja PSE Keuskupan Denpasar sekaligus juga melaksanakan program kerja Koperasi Kredit Tri Tunggal”, demikian pengantar singkat dari Bapak Antonius Madya Utomo selaku Wakil Ketua Pengurus Bidang Pendidikan.

Pada bulan November 2021, merupakan tahap awal diadakannya pelatihan pembuatan Eco Enzyme oleh Kopdit Tri Tunggal Tuka. Dua turunan dari Eco Enzym yang diberikan pada pelatihan ini memanfaatkan Eco Enzyme yang telah dibuat pada tahun lalu. Kali ini diberikan pelatihan pembuatan cuka anggur dan sabun. Penggiat Eco Enzym dari PSE Keuskupan Denpasar Ibu Kustati dan Bapak Handoko mendamping kegiatan ini.

Program Eco Enzym adalah program unggulan PSE Keuskupan Denpasar. Aksi nyata yang telah dilakukan berkaitan dengan Eco Enzyme antara lain menuangkan cairan eco enzyme ke Tukad Badung, mengadakan penyemprotan udara pada masa pandemi Covid-19, dan juga mengirim 200 liter eco enzyme ke Banyuwangi untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak sapi. Gas metana yang dihasilkan oleh Eco Enzyme pada saat pembuatannya. Untuk itu Ibu Kustati menyarankan untuk memperbanyak menanam tanaman lidah mertua (sansifera), karena tanaman ini dapat menyerap gas metana dan menghasilkan oksigen murni.

Ibu Kustati meminta testimoni dari para peserta pelatihan tahun lalu yang sudah mempraktikan pembuatan eco enzyme. Beberapa orang peserta pelatihan memberikan testimoni bahwa eco enzyme yang dibuatnya telah digunakan untuk memupuk tanaman, mengepel lantai, mencuci perabot yang berlemak, bahkan untuk mengempeskan bengkak yang dideritanya karena terjatuh.

Pelatihan diikuti oleh 43 orang peserta. Para peserta berasal dari 11 lingkungan yang ada di wilayah Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. Tampak pengurus dan karyawan Koperasi Kredit Tri Tunggal juga hadir menyimak jalannya pelatihan. Pak Handoko memandu peserta dalam pembuatan cuka anggur. Beliau menjelaskan pula manfaat yang diperoleh dari cuka anggur ini, antara lain melancarkan sistem pencernaan, membantu penderita diabetes, membuat cepat kenyang, pencegahan terhadap implemasi, mencegah obesitas, mencegah penyakit jantung, mencegah penyakit kanker, dan memperlancar metabolisme tubuh.

Para peserta sangat antusias untuk mempraktekan pembuatan cuka anggur. Sebelumnya Bapak Handoko menjelaskan proses pembuatan cuka anggur. Alat dan bahan-bahan yang diperlukan. Beliau menyarankan untuk tidak menggunakan wadah dan pisau yang terbuat dari logam, karena akan memicu perkaratan. Tampak peserta dengan gembira meremas-remas anggur dalam wadah dengan takaran air yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah selesai calon cuka anggur harus didiamkan selama kurang lebih 48 – 50 hari. Di awal, setelah pembuatan – tiga hari berturut-turut remasan anggur, gula dan air dengan perbandingannya 1 : 2 : 1, harus diaduk. Setelah itu didiamkan selama sampai batas waktu yang telah ditentukan di atas.

Pembuatan sabun padat menggunakan soda api, susu, minyak goreng, eco enzym, dan pewangi dipraktikan setelah pembuatan cuka anggur. Kembali Bapak Handoko memandu pembuatan sabun ini. Beliau menyarankan untuk mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan, mengaduk menggunakan blender, dan memperhatikan gelembung-gelembung udara yang terbentuk sebelum menuangkan ke dalam wadah. Gelembung udara yang masih banyak dalam adonan akan membuat sabun yang terbentuk menjadi kopong atau berlubang-lubang. Sudah tentu hasilnya kurang bagus. Setelah tahapan yang disarankan dilakukan berhasillah para peserta membuat sabun dengan aneka bentuk sesuai dengan wadah yang dipakai.

Pelatihan ini sangat bermanfaat. Bersyukur mendapat ilmu baru yang sudah pasti berguna untuk kehidupan. Pembuatan eco enzym, cuka anggur, dan sabun padat ini layak untuk ditindaklanjuti di lingkungan masing-masing. Demikian kesan dan pesan yang disampaikan oleh Ibu Titik dan Pak Jhon dari lingkungan Maria Assumpta Buduk.

Di akhir acara Bapak Anton Madyo Utomo menekan kembali bahwa pelatihan ini adalah kesempatan untuk berbagi. Pelatihan ini harus ditindaklanjuti agar menjadi berkat bagi yang lain. Intinya dapat berbagi untuk kehidupan lebih baik. Acara pelatihan pembuatan cuka anggur dan sabun padat turunan dari Eco Enzym ditutup dengan doa dan santap siang bersama. (*ideyoedi)